Video mesum berdurasi 24 menit 23 detik, yang diduga diperankan seorang siswi dari sebuah SMA swasta di Kota Bandung, membuat heboh warga dan pelajar Kota Kembang.
Video berformat 3 GP itu diawali kedatangan seorang siswi berambut sebahu, yang masih mengenakan seragam batik dengan rok putih. Siswi itu lalu menuju ke arah pria berambut cepak, yang sudah menunggu di atas kasur.
Kemudian tanpa basa-basi, keduanya langsung beradegan mesra layaknya pasangan suami istri di atas kasur berseprai gambar bendera Amerika. Di dalam video tersebut, terlihat jelas si pria memiliki tato di punggung dan lengan kirinya. Adegan itu diduga dilakukan di sebuah kamar kos.
Selama 20 menit, mereka melakukan adegan hubungan suami istri. Saat adegan berlangsung, sayup-sayup terdengar suara musik serta orang ribut di luar. Pada empat menit terakhir, tidak terlihat lagi kedua pasangan itu, setelah mereka beranjak dari kasur.
Diduga adegan itu sengaja direkam menggunakan handycam. Pasalnya, gambar terlihat jelas dan tidak ada adegan yang terekam goyang. Namun saat gambar tersebut tersebar ke telepon genggam, format video telah berubah menjadi 3 GP.
Tersiar kabar perempuan dalam video itu disebut-sebut sebagai siswi SMA Pasundan 1. Saat "GM" mencoba menelusurinya ke Jln. Balonggede, indikasi tersebut semakin menguat. Siswi berinisial A itu disebut-sebut sebagai pelajar kelas 3 SMA Pasundan 1. Namun setelah video itu beredar, siswi tersebut keluar dari SMA Pasundan 1.
"Saya pernah melihat cewek itu setahun lalu. Tetapi sekarang sudah enggak ada di sekolah. Katanya keluar dan pindah ke Tasikmalaya," kata seorang siswi yang meminta namanya tidak ditulis, kemarin siang.
Dia tidak mengetahui alasan A keluar dari SMA Pasundan 1. Saat ditanya apakah karena gara-gara beredarnya video mesum, ia menjawab tidak mengetahuinya.
Salah seorang satpam sekolah yang ditemui "GM" pun membenarkan, siswi tersebut memang sempat sekolah di SMA Pasundan 1 selama satu semester. "Tapi dia tidak lama sekolahnya. Hanya satu semester, lalu pindah. Jika tidak pindah, dia akan lulus tahun ini. Dia sudah keburu keluar. Katanya sih pindah ke luar kota," ujarnya sambil meminta agar identitasnya dirahasiakan.
Di tempat terpisah, Kapolwiltabes Bandung, Kombes Pol. Imam Budi Supeno melalui Kasat Reskrim, AKBP Arman Achdiat, kepada wartawan mengatakan, meskipun pihaknya belum mendapatkan laporan, namun tetap akan menyelidikinya. "Kita tetap akan menyelidikinya dan mengumpulkan bukti-bukti," katanya.
Membantah
Sementara itu, ketika wartawan mengonfirmasi hal itu ke sekolah yang bersangkutan, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA Pasundan 1, Drs. Memo Maksum membantah kalau pelaku video mesum tersebut merupakan siswi sekolahnya.
Bahkan, katanya, pihak sekolah bersama unsur pimpinan telah menelusuri kebenaran video mesum tersebut. "Setelah dicek dan ditanyakan kepada para siswa, tidak ada satu siswa pun di sekolah kami yang terlibat dalam video tersebut. Sekalipun dari pakaian seragam yang dikenakan menggunakan almamater sekolah," paparnya.
Memo menyebutkan, pihak sekolah akan bertindak tegas terhadap siswa yang terlibat masalah asusila, yakni dengan mengembalikan ke orangtuanya. Namun, katanya, sejak tahun 2008 hingga awal 2010, pihak sekolah belum pernah mengeluarkan siswa akibat tindakan asusila maupun tindakan lain.
"Kalaupun ada yang keluar pada rentang tahun 2008-2010, siswa yang pindah sekolah karena mengikuti orangtuanya atau pindah sekolah karena masalah lain. Jika dihitung pun jumlahnya kurang dari 10 orang," paparnya.
Mengantisipasi agar kejadian tersebut tidak menimpa siswanya, menurut Memo, pihak sekolah terus melakukan pembinaan di setiap kesempatan, mulai dari upacara bendera maupun berbagai kegiatan lainnya.
Bahkan, tambahnya, kegiatan ekstrakurikuler di sekolah pun tidak pernah berhenti setiap hari. "Selama di sekolah, mereka terpantau setiap jam dan menjadi tanggung jawab kami," ujarnya.