Saat produsen mobil asal India, Tata Motors meluncurkan produk termurahnya bernama Nano di perhelatan India Motor Show 2008 bulan Januari lalu, para pemerhati otomotif dunia berasumsi bahwa beberapa produsen mobil di negara lain akan lebih peduli mengembangkan produk serupa. Asumsi tersebut makin diperkuat dengan kebutuhan konsumen yang menginginkan mobil dengan harga murah.
Dengan munculnya Nano di India dan direncanakan akan memasuki pasar global, alhasil predikat mobil termurah yang disandang Suzuki Maruti pun akhirnya tumbang. Sementara itu Tata Motors mencoba mengalihkan perhatian masyarakat terhadap perkembangan Nano. Menurutnya Nano lebih ramah lingkungan ketimbang kebanyakan motor yang beredar di jalan-jalan India sekarang. Namun bila ditelusuri lebih lanjut, keberadaan kendaraan murah akan membantu industri mobil dan sudah tentu tingkat polusi semakin rendah. Sebagai contoh lihat perkembangan sejarah Fiat 500 di Italia, VW Beetle di Jerman, Citroen 2CV atau Renault 4CV di Perancis bahkan Ford T di Amerika Serikat.
Beralih ke tanah air, dapat dikatakan mobil yang banyak diserap oleh masyarakat merupakan produk kendaraan di segmen family car atau MPV, dengan kisaran harga pada rentang Rp. 100 juta - Rp. 250 juta. Namun melihat tingkat kepadatan yang melanda kota Jakarta pada umumnya, keberadaan city car seperti Kia Picanto, Hyundai Atoz, Chevrolet Spark, Suzuki Karimun Estilo, Chery QQ dan Proton Savvy patutlah diperhitungkan. Kelincahannya melibas kemacetan, harga yang kompetitif dan irit dalam pemakaian bahan bakar, menjadi selling point khusus di industri ini.
Sejatinya konsumen Indonesia mulai mempertimbangkan bahwa tidak selamanya mobil murah itu tidak berkualitas. Tentunya hal tersebut didukung pula oleh brand kendaraan, layanan after sales dan resale value. Sebagai contoh, kualitas produk mobil-mobil Eropa, Jepang dan Korea tidak diragukan lagi. Sedangkan mobil-mobil asal China cukup memiliki pasar di tanah air, meski beberapa konsumen masih menimbang-nimbang karena atas dasar pengalaman, kualitas dan kesan minus untuk produk asal China.
Lalu yang menjadi pertanyaan, seperti apakah kendaraan termurah di masa depan? Forbes, salah satu majalah bisnis di Amerika, telah melakukan penelusuran untuk mencari tahu mobil termurah yang ada di pasar dunia. Meski begitu kendaraan baru dapat berarti sama dengan berita buruk. Hal ini dikarenakan munculnya produk-produk tersebut dapat memicu meningkatnya jumlah emisi gas buang yang dilepaskan ke udara. Namun paling tidak teknologi saat ini (jika diimplementasikan) dapat menghasilkan mobil yang lebih baik, murah dan ramah lingkungan. Lalu, apakah mobil-mobil ini adalah baik atau justru merupakan ancaman terhadap lingkungan?
Berikut merupakan hasil penelusuran Forbes terhadap 10 mobil murah di dunia, yang diawali dari mobil sedikit lebih mahal sampai yang paling termurah. Adapun harga yang tercantum bila dirupiahkan merupakan konversi seadanya, namun jika produk-produk kendaran tersebut memasuki pasar Indonesia perlu ditambahkan pajak sekitar 50 persen.
Berikut urutannya:
Urutan 10: Renault Dacia Logan
Dibangun di negara Rumania, Turki, Brasil, India bahkan Iran, Renault Dacia Logan dirancang agar biaya yang dikeluarkan tidak besar dengan fitur yang modern. Dilihat dari desainnya, berarti produk ini akan berbagi ruang dengan Renault Clio/Modus dan Nissan Micra. Harga yang ditawarkan US$ 9.477 (sekitar Rp. 86,5 juta).
Urutan 9: Fiat Palio
Lahir di negara Brasil dan dikembangkan di berbagai negara di Amerika Latin, seperti Polandia, Maroko, Turki, India, Afrika Selatan, Cina dan Rusia untuk versi sedannya, Fiat Palio patut menyandang gelar “world car”. Mobil ini merupakan model pertama yang dirancang dengan teknologi terbaru. Harga dibanderol US$ 9.242 (sekitar Rp. 84,4 juta).
Urutan 8: Hyundai i10
Baru-baru ini produsen mobil asal Korea, Hyundai telah menggelontorkan lagi produk teranyarnya yakni i10 hatchback 5 pintu. Kemunculannya merupakan pengganti Atoz sebagai varian terlaris. Dilepas dengan harga US$ 9.096 (sekitar Rp. 83,1 juta).
Urutan 7: Tata Indica
Produk Tata Motors lainnya yakni Indica, sejatinya tidak bisa diharapkan di pasar Eropa. Satu-satunya alasan mengapa model ini dapat bertahan hanya karena tidak ada pilihan lain yang lebih murah di pasar tersebut. Mobil tersebut juga di pasarkan di Afrika Selatan dan meraih sukses besar. Harga US$ 8.500 (sekitar Rp. 77,6 juta).
Urutan 6: Chery A1
Sekilas tampilan Chery A1 cukup menjanjikan menjadi kendaraan subkompak. Bahkan desas-desusnya mobil ini akan dijual di bawah brand Dodge ke Mexico. Ini merupakan kemitraan antara Chery dengan perusahaan asal Austria, AVL yang akan membawa teknologi yang dibutuhkan sehingga mobil ini dapat memenuhi standar Euro IV. Harga US$ 7.340 (sekitar Rp. 67 juta).
Urutan 5: Geely HQ SRV
Tentunya Anda masih mengingat Daihatsu Charade, kendaraan subkompak yang dipasarkan pada pertengahan era tahun 80-an. Dan pengembangan Geely HQ SRV 5-door berbasis pada model tersebut. Harga US$ 5.780 (sekitar Rp. 52,8 juta).
Urutan 4: Geely MR
Varian lain milik produsen mobil Cina yang mirip dengan HQ adalah Geely MR. Yang membedakannya yaitu mobil ini dapat ditanamkan powertrain yang lebih sporti. Dilepas dengan harga US$ 5.500 (sekitar Rp. 50,2 juta
Urutan 3: Suzuki Maruti
Hingga munculnya Tata Nano, Suzuki Maruti 800 – “mobil terkecil yang diproduksi” – merupakan mobil termurah di pasar India dan negara-negara di dekatnya termasuk Amerika Selatan. Beberapa versi dari Maruti lainnya segera hadir di pasar Eropa. Harga US$ 4.994 (sekitar Rp. 45,6 juta
Urutan 2: Chery QQ
Sejatinya Chery QQ hampir dua kali memperoleh predikat mobil termurah di dunia pada daftar ini. Mobil ini sering tersandung isu trademark yang karena kemiripannya dengan Daewoo/Chevrolet Matiz. Harga yang ditawarkan US$ 4.781, sedangkan di Indonesia di rentang harga antara Rp. 75,9 juta – Rp. 80,2 juta
Urutan 1: Tata Nano
Mobil ini telah mendapatkan hak paten dari proses pembuatannya, berawal dari powertrain hingga perakitannya. Akankah mobil ini dapat merusak lingkungan? banyak kalangan mengatakan, semakin banyak mobil yang berkeliaran di jalan akan berdampak pada peningkatan polusi. Dibanderol dengan harga US$ 2.497 (sekitar Rp 22,8 juta)
Sumber artikel
Dengan munculnya Nano di India dan direncanakan akan memasuki pasar global, alhasil predikat mobil termurah yang disandang Suzuki Maruti pun akhirnya tumbang. Sementara itu Tata Motors mencoba mengalihkan perhatian masyarakat terhadap perkembangan Nano. Menurutnya Nano lebih ramah lingkungan ketimbang kebanyakan motor yang beredar di jalan-jalan India sekarang. Namun bila ditelusuri lebih lanjut, keberadaan kendaraan murah akan membantu industri mobil dan sudah tentu tingkat polusi semakin rendah. Sebagai contoh lihat perkembangan sejarah Fiat 500 di Italia, VW Beetle di Jerman, Citroen 2CV atau Renault 4CV di Perancis bahkan Ford T di Amerika Serikat.
Beralih ke tanah air, dapat dikatakan mobil yang banyak diserap oleh masyarakat merupakan produk kendaraan di segmen family car atau MPV, dengan kisaran harga pada rentang Rp. 100 juta - Rp. 250 juta. Namun melihat tingkat kepadatan yang melanda kota Jakarta pada umumnya, keberadaan city car seperti Kia Picanto, Hyundai Atoz, Chevrolet Spark, Suzuki Karimun Estilo, Chery QQ dan Proton Savvy patutlah diperhitungkan. Kelincahannya melibas kemacetan, harga yang kompetitif dan irit dalam pemakaian bahan bakar, menjadi selling point khusus di industri ini.
Sejatinya konsumen Indonesia mulai mempertimbangkan bahwa tidak selamanya mobil murah itu tidak berkualitas. Tentunya hal tersebut didukung pula oleh brand kendaraan, layanan after sales dan resale value. Sebagai contoh, kualitas produk mobil-mobil Eropa, Jepang dan Korea tidak diragukan lagi. Sedangkan mobil-mobil asal China cukup memiliki pasar di tanah air, meski beberapa konsumen masih menimbang-nimbang karena atas dasar pengalaman, kualitas dan kesan minus untuk produk asal China.
Lalu yang menjadi pertanyaan, seperti apakah kendaraan termurah di masa depan? Forbes, salah satu majalah bisnis di Amerika, telah melakukan penelusuran untuk mencari tahu mobil termurah yang ada di pasar dunia. Meski begitu kendaraan baru dapat berarti sama dengan berita buruk. Hal ini dikarenakan munculnya produk-produk tersebut dapat memicu meningkatnya jumlah emisi gas buang yang dilepaskan ke udara. Namun paling tidak teknologi saat ini (jika diimplementasikan) dapat menghasilkan mobil yang lebih baik, murah dan ramah lingkungan. Lalu, apakah mobil-mobil ini adalah baik atau justru merupakan ancaman terhadap lingkungan?
Berikut merupakan hasil penelusuran Forbes terhadap 10 mobil murah di dunia, yang diawali dari mobil sedikit lebih mahal sampai yang paling termurah. Adapun harga yang tercantum bila dirupiahkan merupakan konversi seadanya, namun jika produk-produk kendaran tersebut memasuki pasar Indonesia perlu ditambahkan pajak sekitar 50 persen.
Berikut urutannya:
Urutan 10: Renault Dacia Logan
Dibangun di negara Rumania, Turki, Brasil, India bahkan Iran, Renault Dacia Logan dirancang agar biaya yang dikeluarkan tidak besar dengan fitur yang modern. Dilihat dari desainnya, berarti produk ini akan berbagi ruang dengan Renault Clio/Modus dan Nissan Micra. Harga yang ditawarkan US$ 9.477 (sekitar Rp. 86,5 juta).
Urutan 9: Fiat Palio
Lahir di negara Brasil dan dikembangkan di berbagai negara di Amerika Latin, seperti Polandia, Maroko, Turki, India, Afrika Selatan, Cina dan Rusia untuk versi sedannya, Fiat Palio patut menyandang gelar “world car”. Mobil ini merupakan model pertama yang dirancang dengan teknologi terbaru. Harga dibanderol US$ 9.242 (sekitar Rp. 84,4 juta).
Urutan 8: Hyundai i10
Baru-baru ini produsen mobil asal Korea, Hyundai telah menggelontorkan lagi produk teranyarnya yakni i10 hatchback 5 pintu. Kemunculannya merupakan pengganti Atoz sebagai varian terlaris. Dilepas dengan harga US$ 9.096 (sekitar Rp. 83,1 juta).
Urutan 7: Tata Indica
Produk Tata Motors lainnya yakni Indica, sejatinya tidak bisa diharapkan di pasar Eropa. Satu-satunya alasan mengapa model ini dapat bertahan hanya karena tidak ada pilihan lain yang lebih murah di pasar tersebut. Mobil tersebut juga di pasarkan di Afrika Selatan dan meraih sukses besar. Harga US$ 8.500 (sekitar Rp. 77,6 juta).
Urutan 6: Chery A1
Sekilas tampilan Chery A1 cukup menjanjikan menjadi kendaraan subkompak. Bahkan desas-desusnya mobil ini akan dijual di bawah brand Dodge ke Mexico. Ini merupakan kemitraan antara Chery dengan perusahaan asal Austria, AVL yang akan membawa teknologi yang dibutuhkan sehingga mobil ini dapat memenuhi standar Euro IV. Harga US$ 7.340 (sekitar Rp. 67 juta).
Urutan 5: Geely HQ SRV
Tentunya Anda masih mengingat Daihatsu Charade, kendaraan subkompak yang dipasarkan pada pertengahan era tahun 80-an. Dan pengembangan Geely HQ SRV 5-door berbasis pada model tersebut. Harga US$ 5.780 (sekitar Rp. 52,8 juta).
Urutan 4: Geely MR
Varian lain milik produsen mobil Cina yang mirip dengan HQ adalah Geely MR. Yang membedakannya yaitu mobil ini dapat ditanamkan powertrain yang lebih sporti. Dilepas dengan harga US$ 5.500 (sekitar Rp. 50,2 juta
Urutan 3: Suzuki Maruti
Hingga munculnya Tata Nano, Suzuki Maruti 800 – “mobil terkecil yang diproduksi” – merupakan mobil termurah di pasar India dan negara-negara di dekatnya termasuk Amerika Selatan. Beberapa versi dari Maruti lainnya segera hadir di pasar Eropa. Harga US$ 4.994 (sekitar Rp. 45,6 juta
Urutan 2: Chery QQ
Sejatinya Chery QQ hampir dua kali memperoleh predikat mobil termurah di dunia pada daftar ini. Mobil ini sering tersandung isu trademark yang karena kemiripannya dengan Daewoo/Chevrolet Matiz. Harga yang ditawarkan US$ 4.781, sedangkan di Indonesia di rentang harga antara Rp. 75,9 juta – Rp. 80,2 juta
Urutan 1: Tata Nano
Mobil ini telah mendapatkan hak paten dari proses pembuatannya, berawal dari powertrain hingga perakitannya. Akankah mobil ini dapat merusak lingkungan? banyak kalangan mengatakan, semakin banyak mobil yang berkeliaran di jalan akan berdampak pada peningkatan polusi. Dibanderol dengan harga US$ 2.497 (sekitar Rp 22,8 juta)
Sumber artikel