Saat bermain dalam film “Sinta Obong” garapan Garin Nugroho. Dalam film perdananya itu, Tika, begitu ia akrab disapa, mendapat peran sebagai Siti, istri Setyo yang dimainkan oleh Miroto. Demi totalitas peran yang ia lakoni, Tika tanpa ragu melakukan adegan ciuman dengan lawan mainnya, Miroto.
“Saat melakukan adegan ciuman, ada rasa tegang. Pada saat saya masuk set, saya berusaha komit bahwa di sini bukan Artika lagi, tapi Siti. Saya sebagai istri Setyo. Jadi rasanya habis itu, yah lupa. Karena udah balik lagi jadi Artika,” ujar Tika ketika di temui saat pagelaran ‘Opera Jawa’ di Blitz Megaplex beberapa waktu lalu.
Penghayatan yang sama juga dilakukan oleh pemeran Setyo, “Saya waktu itu menghayati sebagai suami dan istri. Saya menghayati hubungan Rama dan Sinta yang memang suami dan istri. Tidak usah dibuat-buat. Memang itu sudah layak. Sekalipun ada adegan ciuman, adegan saling mencintai, meskipun di adegan berikutnya ada adegan ketegangan.”
Totalitas yang dilakukan Artika ternyata tidak sia-sia. Aktingnya di film tersebut meraih penghargaan Internasional. Ia didaulat sebagai Aktris Terbaik dalam Festival Film Tri Continents di Perancis beberapa waktu lalu.
Garin Nugroho, sang sutradara, tak segan-segan memuji aktris arahannya itu atas prestasi yang diraihnya. “Saya menilai akting Artika, yah sudah dibuktikan. Dia dapat penghargaan Best Actress di Tri Continent Perancis. Artinya sebagai pendatang baru seperti Artika itu, sudah luar biasa. Dia bisa menari, berakting, dia punya keinginan keras dan bakat luar biasa,” tutur Garin bangga.
Dilanjutkan oleh sutradara ‘Cinta Dalam Sepotong Roti’ itu, “Artika layak jadi bintang terkenal. Cuma di Indonesia itu kan tipenya lagi film remaja, yah semua remaja. Bintang-bintang yang punya kemampuan akting bagus kayak Artika itu kadang-kadang tidak dipilih. Padahal di festival banyak yang mengagumi dia.”
Biarpun telah meraih penghargaan, namun tidak lantas membuat Tika cepat merasa puas. Ia malah semakin terpacu untuk memperbaiki kemampuannya berakting.
“Saat melakukan adegan ciuman, ada rasa tegang. Pada saat saya masuk set, saya berusaha komit bahwa di sini bukan Artika lagi, tapi Siti. Saya sebagai istri Setyo. Jadi rasanya habis itu, yah lupa. Karena udah balik lagi jadi Artika,” ujar Tika ketika di temui saat pagelaran ‘Opera Jawa’ di Blitz Megaplex beberapa waktu lalu.
Penghayatan yang sama juga dilakukan oleh pemeran Setyo, “Saya waktu itu menghayati sebagai suami dan istri. Saya menghayati hubungan Rama dan Sinta yang memang suami dan istri. Tidak usah dibuat-buat. Memang itu sudah layak. Sekalipun ada adegan ciuman, adegan saling mencintai, meskipun di adegan berikutnya ada adegan ketegangan.”
Totalitas yang dilakukan Artika ternyata tidak sia-sia. Aktingnya di film tersebut meraih penghargaan Internasional. Ia didaulat sebagai Aktris Terbaik dalam Festival Film Tri Continents di Perancis beberapa waktu lalu.
Garin Nugroho, sang sutradara, tak segan-segan memuji aktris arahannya itu atas prestasi yang diraihnya. “Saya menilai akting Artika, yah sudah dibuktikan. Dia dapat penghargaan Best Actress di Tri Continent Perancis. Artinya sebagai pendatang baru seperti Artika itu, sudah luar biasa. Dia bisa menari, berakting, dia punya keinginan keras dan bakat luar biasa,” tutur Garin bangga.
Dilanjutkan oleh sutradara ‘Cinta Dalam Sepotong Roti’ itu, “Artika layak jadi bintang terkenal. Cuma di Indonesia itu kan tipenya lagi film remaja, yah semua remaja. Bintang-bintang yang punya kemampuan akting bagus kayak Artika itu kadang-kadang tidak dipilih. Padahal di festival banyak yang mengagumi dia.”
Biarpun telah meraih penghargaan, namun tidak lantas membuat Tika cepat merasa puas. Ia malah semakin terpacu untuk memperbaiki kemampuannya berakting.