Untuk pertama kalinya dalam sejarah, sebuah klinik di AS telah berhasil melakukan operasi transpalansi wajah kepada pasiennya dengan kulit mayat.
"Aku sangat senang dengan wajah baru ini. Tak banyak perubahan dari wajahku yang dulu," kata tim dokter bedah Maria Siemionow menirukan ucapan sang pasien yang tak ingin diketahui identitasnya.
Seperti dilansir news.com.au, pasien itu adalah seorang wanita yang mengalami kecelakaan, sehingga wajahnya rusak 80 persen. Dokter dari rumah sakit Cleveland Clinic enggan merinci identitas pasien itu.
Menurut Maria, si pasien tak punya stuktur wajah, hidungnya hancur, bahkan ia harusmenggunakan peralatan medis untuk membantunya makan atau sekedar bernafas. Sehingga tim dokter memutuskan untuk melakukan operasi transpalansi pada wajahnya.
"Dalam 22 jam operasi kami menggunakan tulang, otot, kulit dan darah dari rang yang sudah mati," kata Maria.
Setelah operasi berhasil, tak ada tanda penolakan dari si pasien. Justru ia sangat senang, karena ia sudah bisa makan pizza untuk pertama kalinya selama 1 tahun.
Operasi transpalansi sangat berisiko tinggi. Bila organ baru tak cocok, akan menimbulkan infeksi, kanker bahkan kematian.
"Aku sangat senang dengan wajah baru ini. Tak banyak perubahan dari wajahku yang dulu," kata tim dokter bedah Maria Siemionow menirukan ucapan sang pasien yang tak ingin diketahui identitasnya.
Seperti dilansir news.com.au, pasien itu adalah seorang wanita yang mengalami kecelakaan, sehingga wajahnya rusak 80 persen. Dokter dari rumah sakit Cleveland Clinic enggan merinci identitas pasien itu.
Menurut Maria, si pasien tak punya stuktur wajah, hidungnya hancur, bahkan ia harusmenggunakan peralatan medis untuk membantunya makan atau sekedar bernafas. Sehingga tim dokter memutuskan untuk melakukan operasi transpalansi pada wajahnya.
"Dalam 22 jam operasi kami menggunakan tulang, otot, kulit dan darah dari rang yang sudah mati," kata Maria.
Setelah operasi berhasil, tak ada tanda penolakan dari si pasien. Justru ia sangat senang, karena ia sudah bisa makan pizza untuk pertama kalinya selama 1 tahun.
Operasi transpalansi sangat berisiko tinggi. Bila organ baru tak cocok, akan menimbulkan infeksi, kanker bahkan kematian.