DENGAN jumlah kekayaan mencapai 35 miliar dollar AS, Raja Thailand Bhumibol Adulyadej (80) dinobatkan sebagai raja terkaya di dunia oleh majalah Forbes. Bhumibol Adulyadej menempati urutan teratas sebagai salah satu raja di Asia yang masuk daftar penguasa terkaya di dunia, selain Sultan Hassanal Bolkiah dari Brunei Darussalam.
Raja Bhumibol Adulyadej berhasil menggeser posisi Sultan Bolkiah dari urutan pertama daftar raja terkaya versi Forbes itu. Kekayaan raja yang terlama di dunia dalam memegang kekuasaannya itu meningkat hingga 7 kali lipat mulai tahun lalu sejak adanya peningkatan transparansi terhadap laporan kekayaannya.
Daftar orang kaya yang dikeluarkan oleh Forbes didominasi oleh raja-raja di Timur Tengah yang berlimpah kekayaan di tengah lonjakan harga minyak dunia. Sheikh Khalifa bin Zayed al-Nahayan dari Uni Emirat Arab berada di urutan kedua dengan jumlah kekayaan 23 miliar dollar AS. Sheikh Khalifa bin Zayed al-Nahayan disebut-sebut sebagai raja terkaya dari seluruh raja di Timur Tengah.
Berdasarkan daftar kekayaan yang dikeluarkan Forbes, Raja Abdullah dari Arab Saudi berada di urutan ketiga, sementara Sultan Hassanal Bolkiah dari Brunei Darussalam dan Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum dari Dubai dengan jumlah kekayaan bersih sebesar 18 miliar dollar AS berada di urutan ke-4 dan ke-5.
Kekayaan para raja tersebut berasal dari warisan atau posisi kekuasaan. Kekayaan tersebut terkadang berasal dari uang yang mereka peroleh dari bentuk upeti yang diterima oleh negara atau wilayah kekuasaan mereka. Karena alasan tersebut, tidak seorang pun dari 15 raja terkaya yang ada di daftar Forbes masuk kualifikasi sebagai miliuner terkemuka dunia.
Sementara itu, Ratu Elizabeth II yang tahun lalu masih berada pada urutan 11, saat ini berada pada urutan ke-12. Namun, hal itu bukan berarti kekayaan Ratu Elizabeth menurun, tetapi sebaliknya, justru mengalami kenaikan dari 302 juta poundsterling menjadi 349 juta poundsterling. Ratu Elizabeth tergeser posisinya dari daftar kekayaan yang dikeluarkan Forbes hanya karena jumlah kekayaannya belum dapat menyaingi jumlah kekayaan dari raja-raja yang berada pada peringkat di atasnya.
Biografi nya : http://en.wikipedia.org/wiki/Bhumibol_Adulyadej
bbc.co.uk
Raja Bhumibol Adulyadej berhasil menggeser posisi Sultan Bolkiah dari urutan pertama daftar raja terkaya versi Forbes itu. Kekayaan raja yang terlama di dunia dalam memegang kekuasaannya itu meningkat hingga 7 kali lipat mulai tahun lalu sejak adanya peningkatan transparansi terhadap laporan kekayaannya.
Daftar orang kaya yang dikeluarkan oleh Forbes didominasi oleh raja-raja di Timur Tengah yang berlimpah kekayaan di tengah lonjakan harga minyak dunia. Sheikh Khalifa bin Zayed al-Nahayan dari Uni Emirat Arab berada di urutan kedua dengan jumlah kekayaan 23 miliar dollar AS. Sheikh Khalifa bin Zayed al-Nahayan disebut-sebut sebagai raja terkaya dari seluruh raja di Timur Tengah.
Berdasarkan daftar kekayaan yang dikeluarkan Forbes, Raja Abdullah dari Arab Saudi berada di urutan ketiga, sementara Sultan Hassanal Bolkiah dari Brunei Darussalam dan Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum dari Dubai dengan jumlah kekayaan bersih sebesar 18 miliar dollar AS berada di urutan ke-4 dan ke-5.
Kekayaan para raja tersebut berasal dari warisan atau posisi kekuasaan. Kekayaan tersebut terkadang berasal dari uang yang mereka peroleh dari bentuk upeti yang diterima oleh negara atau wilayah kekuasaan mereka. Karena alasan tersebut, tidak seorang pun dari 15 raja terkaya yang ada di daftar Forbes masuk kualifikasi sebagai miliuner terkemuka dunia.
Sementara itu, Ratu Elizabeth II yang tahun lalu masih berada pada urutan 11, saat ini berada pada urutan ke-12. Namun, hal itu bukan berarti kekayaan Ratu Elizabeth menurun, tetapi sebaliknya, justru mengalami kenaikan dari 302 juta poundsterling menjadi 349 juta poundsterling. Ratu Elizabeth tergeser posisinya dari daftar kekayaan yang dikeluarkan Forbes hanya karena jumlah kekayaannya belum dapat menyaingi jumlah kekayaan dari raja-raja yang berada pada peringkat di atasnya.
Biografi nya : http://en.wikipedia.org/wiki/Bhumibol_Adulyadej
bbc.co.uk