Masyarakat Dusun Bacem, Desa Bening, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto mendadak gempar. Pasalnya, diantara mereka menemukan sebuah batu langka. Disebut langka, karena pada salah satu sisinya terdapat ukiran wajah seorang putri.
Batu aneh tersebut ditemukan di pinggir Sungai Landean, Dusun Bacem. Praktis, penemuan batu berukuran 1 x 2 meter tersebut, langsung menyebar.
Akibatnya, sejak Jumat (27/6/2008) kemarin, bongkahan batu aneh itu menjadi tontotan warga sekitarnya. Menurut warga, mereka sama sekali tak menduga jika di pinggir Sungai Landean, ditemukan sebongkah batu seperti itu.
"Selama ini di pinggir sungai tersebut memang banyak batu-batu besar berserakan. Tapi kami sama sekali tidak menduga kalau dibalik salah satu batu ada ukiran wajah seperti itu. Apalagi bentuk wajah yang satu ini unik," ungkap Kalam, salah seorang penduduk, Sabtu (28/6/2008).
Menariknya, ada salah satu warga yang meyakini kalau malam hari, ukiran wajah di batu tersebut bentuknya bisa berubah-ubah.
Batu tersebut ditemukan saat Toriq (11) bocah setempat sedang asyik memancing di sungai bersama empat rekannya. Sambil bergurau, mereka bermain bongkahan batu di pinggir sungai tersebut, hingga tanpa sadar menggulingkannya. Saat batu tersebut terguling, mereka penasaran saat menyaksikan sisi batu yang tertutup gumpalan tanah.
Dari balik gumpalan, mereka melihat samar-samar bentuk wajah manusia. Sampai akhirnya, mereka membersihkan gumpalan tanah tersebut dan melihat ukiran wajah mirip seorang putri.
Takut terjadi apa-apa, kelima bocah tersebut langsung melaporkannya kepada warga. Rasa penasaran akhirnya membuat, beberapa warga bergotong-royong mengangkut batu tersebut ke kampung dan menaruhnya di halaman rumah milik Kalam warga setempat. Mereka yakin, bahwa batu berukir tersebut merupakan situs peninggalan Kerajaan Majapahit abad 14.
Untuk mempermudah memahami batu tersebut, warga menuliskan catatan sejarahnya. Warga beranggapan, ukiran wajah tersebut seperti ratu ayu, atau yang kerap dipanggil putri mawar dari kalangan bangsawan Majapahit.
"Ukiran wajah ini, menurut para kiai gambaran wajah ratu ayu atau putri mawar. Menurut sejarahnya, dia adalah anak angkat putri campa, istri dari salah satu raja Majapahit. Karena kedekatannya dengan Raden Rahmat, salah satu ulama waktu itu, putri mawar mendapat kutukan dari raja dan berubah jadi batu," ungkap warga.
Kini, ratusan warga berdatangan menyaksikan penemuan batu langka satu ini.
(wisnoe_joe@yahoo.com)(bdh/bdh)
Batu aneh tersebut ditemukan di pinggir Sungai Landean, Dusun Bacem. Praktis, penemuan batu berukuran 1 x 2 meter tersebut, langsung menyebar.
Akibatnya, sejak Jumat (27/6/2008) kemarin, bongkahan batu aneh itu menjadi tontotan warga sekitarnya. Menurut warga, mereka sama sekali tak menduga jika di pinggir Sungai Landean, ditemukan sebongkah batu seperti itu.
"Selama ini di pinggir sungai tersebut memang banyak batu-batu besar berserakan. Tapi kami sama sekali tidak menduga kalau dibalik salah satu batu ada ukiran wajah seperti itu. Apalagi bentuk wajah yang satu ini unik," ungkap Kalam, salah seorang penduduk, Sabtu (28/6/2008).
Menariknya, ada salah satu warga yang meyakini kalau malam hari, ukiran wajah di batu tersebut bentuknya bisa berubah-ubah.
Batu tersebut ditemukan saat Toriq (11) bocah setempat sedang asyik memancing di sungai bersama empat rekannya. Sambil bergurau, mereka bermain bongkahan batu di pinggir sungai tersebut, hingga tanpa sadar menggulingkannya. Saat batu tersebut terguling, mereka penasaran saat menyaksikan sisi batu yang tertutup gumpalan tanah.
Dari balik gumpalan, mereka melihat samar-samar bentuk wajah manusia. Sampai akhirnya, mereka membersihkan gumpalan tanah tersebut dan melihat ukiran wajah mirip seorang putri.
Takut terjadi apa-apa, kelima bocah tersebut langsung melaporkannya kepada warga. Rasa penasaran akhirnya membuat, beberapa warga bergotong-royong mengangkut batu tersebut ke kampung dan menaruhnya di halaman rumah milik Kalam warga setempat. Mereka yakin, bahwa batu berukir tersebut merupakan situs peninggalan Kerajaan Majapahit abad 14.
Untuk mempermudah memahami batu tersebut, warga menuliskan catatan sejarahnya. Warga beranggapan, ukiran wajah tersebut seperti ratu ayu, atau yang kerap dipanggil putri mawar dari kalangan bangsawan Majapahit.
"Ukiran wajah ini, menurut para kiai gambaran wajah ratu ayu atau putri mawar. Menurut sejarahnya, dia adalah anak angkat putri campa, istri dari salah satu raja Majapahit. Karena kedekatannya dengan Raden Rahmat, salah satu ulama waktu itu, putri mawar mendapat kutukan dari raja dan berubah jadi batu," ungkap warga.
Kini, ratusan warga berdatangan menyaksikan penemuan batu langka satu ini.
(wisnoe_joe@yahoo.com)(bdh/bdh)