Ular terkecil, itulah klaim ilmuwan Amerika pada spesies yang ditemukannya di bagian timur pulau Karibia, Barbados belum lama ini. Ular tersebut tak lebih dari empat inchi atau 10 sentimeter panjangnya saat mencapai usia dewasa.
S. Blair Hedges, pakar biologi evolusi Penn State University yang memimpin riset itu juga pernah menemukan kadal terkecil di republik Dominika, juga katak terkecil di Kuba. Menurut Hedges, ular tersebut ditemukan sedang melata di balik batu dekat hutan Barbadia. Ia yakin spesies itu adalah yang terkecil dari sekitar 3100 spesies ular yang pernah dikenali. Spesies temuan anyar ini akan diperkenalkan ke dunia sains dalam jurnal Zootaxa terbaru pekan ini.
“Spesies baru dan menarik lain bisa ditemukan di kepulaian Karibia walau hutan yang tersisa tinggal sedikit,” ujar Hedges. Ia menamai temuannya itu “Leptotyphlops carlae”, dalam rangka mengabadikan nama istrinya, Carla Ann Hass.
Tak Berbisa
Ular kecil berwarna coklat tersebut memangsa rayap dan larva serangga, namun belum diketahui perilaku dan ekologinya. Tes genetika membuktikan ular itu sebagai spesies baru yang tidak berbisa.
Ahli zoologi Roy McDiarmid, kurator reptil dan ampibi Smithsonian’s National Museum of Natural History di Washington, mengatakan sudah melihat spesiemen ular itu. Ia mengatakan tak ada argumen yang bisa membantah faktanya sebagai ular terkecil di dunia. McDiarmid mengungkapkan, jenis ular itu juga dikenal sebagai ular cacing yang banyak dijumpa di wilayah tropis. “Hanya sedikit sekali yang kita ketahui tentang spesies ini,” ujarnya.
netsains.com